Sore ini agendanya mau ke bukit Welcome To Batam, lanjut ke Jembatan Barelang, jembatan yang menghubungkan beberapa pulau besar dan kecil di Batam.
Begitu Yahanda balik dari kantor trus ganti baju, kita langsung cuuuusss beragkat. Bukit yang ada tulisan Welcome To Batam itu letaknya persis di belakang komplek perumahan kita, tapi untuk kesana tetep mesti pake kendaraan. Sampe sana kita langsung ambil poto buru-buru karena takut kemalaman nyampe Barelang nanti.
Pas lagi poto-poto kita didatangi sebuah motor yang dikendarai seorang anak remaja tanggung. Dengan nyantainya anak itu mencoba minta retribusi masuk. Padahal di sana nggak ada loket pungutan apa-apa karena daerahnya itu berupa areal terbuka dan gak ada apa-apa selain tulisan Welcome To Batam itu. Yahanda dengan tegas menolak dan bilang kita tinggal di bawah, mendengar itu si remaja tanggung langsung pergi tanpa ba bi bu lagi. So, buat yang pengen ke sana, siap-siap aja didatangi oknum pungli ini ya. Karena sepertinya mereka berkelompok. Sedikit waspada dengan keadaan ini.
Selesai ngambil beberapa poto kita lanjutin perjalanan ke Jembatan Barelang. Sayangnya cuaca mulai memburuk. Sepanjang jalan ke Barelang awan yang tadinya abu-abu mulai menggelap. Dan bener deh, hujan deras menyambut kita bahkan sebelum masuk ke jembatan satu. Oiya, jembatannya itu ada 6 buah. Paling besar kayanya ya jembatan satu ini, tempat yang sering dijadikan orang spot untuk poto-poto. Meskipun hujan deras kita masih lanjutin perjalanan hingga jembatan 4, berharap cuaca bersahabat dan hujan reda secepatnya. Tapi hingga jembatan 4, hujan masih saja deras. Akhirnya kita putar balik aja di sana karena udah mau maghrib juga. Rencana mau lanjut ke kampung Vietnam yang notabene udah deket juga mau gak mau di cancel. Karena rasanya emang udah nggak mungkin meneruskan perjalanan dalam hujan lebat seperti itu. Kita nggak bisa turun mobil dan nggak bisa liat apa-apa juga sesampainya di sana nanti
.
Tapi asli Bunda masih penasaran pengen ke Kampung Vietnam. Semoga next time ada waktu deh mengunjungi Barelang dan Kampung Vietnamnya lagi. Kita sampe rumah pukul hampir pukul 8 malam. Shalat magribnya tadi nyinggah di Mesjid, nggak keburu kalo di rumah. Udah gitu berhenti dulu beli bakso untuk Najla yang kena efek cuaca dingin, jadi pengen makan yang anget-anget.
Tapi asli Bunda masih penasaran pengen ke Kampung Vietnam. Semoga next time ada waktu deh mengunjungi Barelang dan Kampung Vietnamnya lagi. Kita sampe rumah pukul hampir pukul 8 malam. Shalat magribnya tadi nyinggah di Mesjid, nggak keburu kalo di rumah. Udah gitu berhenti dulu beli bakso untuk Najla yang kena efek cuaca dingin, jadi pengen makan yang anget-anget.
Sampe rumah ketok-ketok pintu, si Tita lama banget bukain pintu eh ternyata... tarraaaaa.... si Tita buka pintu sambil bawa cake coklat menggiurkan komplit dengan beberapa batang lilin kecil yang udah menyala diatasnya. Hohoho... yups, this is my bornday, my birthday, dan Tita beliin Bunda cake ultah. Syukurlah tanpa lilin angka jadi Bunda nggak usah khawatir ngelihat angkanya. lol.
Tiup lilin, potong cake lalu makaaaannn.... duh, tengkiu ya Tita, my sweet little sister. Cakenya ennaakk banget. Coklat, seperti yang Bunda selalu suka.
see? nggak ada apa-apa di sini, oknum pungli bisa berani-beraninya minta retribusi masuk areal ini.