Pernah denger cerita Siti Nurbaya yang terkenal itu kan?
Nah, nama Siti Nurbaya itu diabadikan menjadi nama salah satu jembatan di Kota Padang. Jembatan Siti Nurbaya ini terletak di daerah muara, pinggir pantai. Jembatan ini menghubungkan daerah muara dengan bukit Padang (Bukit Gado-Gado atau Bukit Lantiak) yang dipisahkan oleh sungai kecil yang bernama Batang Arau. Dalam legendanya, Bukit Padang sendiri adalah tempat dimana Siti Nurbaya konon dikuburkan. Mungkin karena itulah jembatan itu diberi nama jembatan Siti Nurbaya.
Dulu, sebelum jembatan itu dibangun, untuk menyeberangi sungai Batang Arau, masyarakat menggunakan perahu. Kalo mau sedikit repot dan punya nyali, ada sebuah jembatan gantung berukuran ala kadarnya disekitar muara itu juga. Tapi Bunda sendiri nggak pernah sih nyobain menyeberang lewat jembatan gantung itu. Nyobain naik perahunya juga nggak pernah karena memang tidak pernah ada urusan atau kegiatan yang membuat Bunda harus menyebrang ke Bukit Padang sana.
Bunda lupa tahun berapa persisnya jembatan itu mulai dibangun, kalo nggak salah sih prosesnya lumayan lama hingga jembatannya jadi. Tapi kini, jembatannya udah jadi dan sudah digunakan. Sekarang justru jembatan Siti Nurbaya menjadi salah satu icon yang lumayan menarik untuk dikunjungi, terutama malam hari, walaupun sebenarnya di sana grade view-nya not bad-lah.... Dari situ kita bisa melihat suasana muara pantai malam hari, lengkap dengan kapal serta perahu yang bersandar di muara sepanjang sungai Batang Arau. Di seberangnya terlihat lampu-lampu rumah penduduk mulai dari bawah hingga ke atas Bukit Padang. Pinggiran jembatan itu dipenuhi oleh pedagang kaki lima yang menjual jagung bakar, pisang bakar dan aneka minuman botol.
Ketika mudik ke Padang beberapa kali Bunda sempetin untuk ke jembatan Siti Nurbaya, taapi nggak pernah malam hari sih, jadi BUnda nggak punya pics suasana malam untuk di share di sini, gak apa-apa ya... cuma ada pics siang harinya. Here we are....
0 komentar:
Posting Komentar