Yup, bener, we are escaping from the foggy Pekanbaru.
Maret lalu, kembali terjadi pembakaran lahan gila-gilaan di Riau dan sekitarnya. Bunda udah cerita kan ya, tentang libur sekolah berkepanjangan Maret kemaren. Pertengahan Maret asap semakin menggila. Kota tidak lagi abu-abu, tapi nyaris memerah. Kadar racun dalam udara sudah berada pada tahap bahaya. Akhirnya kami memutuskan untuk mengungsi ke Padang sementara waktu. Sekolah Najla juga kembali diliburkan. Yahanda minta cuti seminggu dari kantor. Segera saja kita berangkat ke Padang, escaping sekaligus mudik, horeeee :)
Kami berangkat jam 9 pagi, tepat di hari kedatangan Bapak SBY ke Pekanbaru untuk meninjau kondisi asap. Ya ampun Pak, sebulan kemaren kemana aja? Kenapa juga baru sekarang datang untuk marahin Gubernurnya? Lupakan, biarkan mereka mengerjakan tugasnya.
Lanjut cerita, Alhamdulillah nyampe di Padang pas maghrib waktu Padang. Ternyata kabut asap juga menyelimuti Padang dan sekitarnya, tapi masih mending, ga separah Pek anbaru yang udah bikin sesak napas. Dua hari berturut-turut kami di Padang, hujan lebat mengguyur. Asap di langit padang pun menghilang. Alhamdulillah. Beritanya di Pekanbaru juga turun hujan dan asapnya menipis, Alhamdulillah lagi.
Najla tidak menyia-nyiakan kesempatan. Agenda utamanya ke PANTAI. Yup, Najla suka banget main ombak pantai. Padahal pasir pantai padang itu hitam legam, tapi tetep aja Najla suka. Karena di Pekanbaru ga ada pantai, hehe. Dulu, di Palembang juga sama. Nggak ada pantai. Jadi kalo ke Padang, pantai jadi tempat tujuan favorit Najla.
Shaqeela yang baru dua kali liat pantai, awalnya takut-takut. Dulu ke pantai waktu umurnya masih satu tahunan, jadi kayanya nggak inget kalo dia pernah main di pantai dan nggak kalah excited dibanding Najla. Begitu diturunin, Shaqeela menarik kakinya dan bergelantungan sama Yahanda, nggak mau nginjek pasir, takut liat air yang datang dan pergi, hihi. Tapi karena ngeliat Najla asyik basah-basahan main air, pelan-pelan Shaqeela mau main, awalnya kena air dikit, eh lama-lama makin berani. Yahanda jadi kewalahan megangin Shaqeela yang mau ngejar ombak hingga ke tengah, ups! :D
Shaqeela yang baru dua kali liat pantai, awalnya takut-takut. Dulu ke pantai waktu umurnya masih satu tahunan, jadi kayanya nggak inget kalo dia pernah main di pantai dan nggak kalah excited dibanding Najla. Begitu diturunin, Shaqeela menarik kakinya dan bergelantungan sama Yahanda, nggak mau nginjek pasir, takut liat air yang datang dan pergi, hihi. Tapi karena ngeliat Najla asyik basah-basahan main air, pelan-pelan Shaqeela mau main, awalnya kena air dikit, eh lama-lama makin berani. Yahanda jadi kewalahan megangin Shaqeela yang mau ngejar ombak hingga ke tengah, ups! :D
Sayang,
liburannya nggak jadi seminggu. Hari ketiga di Padang, wali kelas Najla
nelpon, ngasih tahu kalo sekolah udah dimulai. Mana mau ujian Mid
Semester, Najla harus segera masuk. Dengan berat hati malamnya kami
packing dan besok paginya langsung berangkat, balik ke Pekanbaru. Yah,
mau gimana lagi. Cuti yahanda juga belom abis. Lagi-lagi, its okay-lah.
Paling tidak, kita udah bisa mudik walupun cuma beberapa hari, bisa
ketemu kakek nenek Najla dari Yahanda, bisa menikmati pantai, bisa
menikmati barisan Bukit Barisan sepanjang perjalanan, sempet poto-poto
juga di air terjun Lembah Anai Padang Panjang. not bad at all :)
0 komentar:
Posting Komentar