Senin, 30 Juni 2014

Nginep di RS

Fiuuhhh... Benarlah kata pepatah, Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.

Shaqeela yang seharian kemaren sehat, ceria, usil dan kadang sedikit nyebelin mendadak semalam muntah-muntah. Awalnya Bunda kira perutnya overload karena Shaqeela suka makan. Tapi begitu muntahnya berulang sampe 4 kali dan dia mulai kelihatan lemes, Bunda udah ngeliat alarm nggak beres. Segera aja Bunda bawa ke rumah sakit. Najla yang udah tidur nyenyak terpaksa dibangunin dan disuruh lanjutin tidur di mobil aja. Jalanan sepi karena udah jam 22.30. Syukurnya dari rumah ke RS nggak nyampe 10 menit. 

Sampai di RS, selagi nunggu giliran diperiksa, Shaqeela terus-terusan muntah. IGD lumayan rame, puasa-puasa gini yang sakit banyak juga ternyata. Setelah diperiksa dan ditanya ini itu oleh dokter, Shaqeela dikasih obat. Tapi diobservasi dulu gimana reaksinya terhadap obat. Sebenernya dokter nyaranin rawat  inap aja karena ngeliat muntahnya udah sering gitu. Tapi Bunda masih pengen rawat jalan karena mikirin ribet nanti mau sahur dan lain-lain. Tapi setelah diminumin obat Shaqeela muntah lagi. Obat anti mual dan obat pencernaan yg diminum ga bisa bertahan diperutnya. Ya sudah, Bunda pasrah, dirawat aja. Karena obatnya hanya bisa dimasukkan lewat infus. Kalo dibiarin takut Shaqeela dehidrasi dan makin lemes karena muntah nggak berhenti.

Jam 00.30 malam, nggak lama setelah infusnya terpasang dan mulai ngalir, Shaqeela terlihat enakan. Muntahnya berhenti. Dan langsung ketiduran. Kami masih di IGD, kamarnya lagi disiapin. Ngeliat Shaqeela tidur, Bunda nyusul Andung dan Najla ke mobil. Andung emang ga ikut turun karena nungguin Najla yang masih tidur di mobil. Kita bagi tugas, Andung jagain Shaqeela di RS, Bunda dan Najla ke rumah ngambil barang-barang yang dibutuhkan. Baju Bunda udah basah kena muntah. Dalam keadaan normal, Bunda pasti nggak akan berani nyetir sendirian tengah malam buta seperti itu. Jalanan gelap, sepi, tapi semua rasa takut seolah menguap dari raga. Bunda cuma fokus untuk sampai rumah secepatnya, kumpulin barang-barang, lalu balik ke RS. 

Setengah jam kemudian Bunda udah nyampe RS lagi. Kamarnya udah ready trus kita langsung dianter ke kamar di lantai 6. Semua beres pukul 1.30 malam. Mata udah ngantuk poll. Najla langsung ngelanjutin tidurnya yang kepotong tadi. Bunda juga udah ngantuk banget tapi nggak bisa tidur. Takut ketiduran dan ga bisa sahur nanti. Bener deh, mata Bunda nggak terpejam sama sekali sampai waktu sahur. Kita sahur dengan menu kantin RS. Untungnya kantin bisa ngantar ke kamar jadi nggak perlu repot beli ke luar.
Setelah subuh, suster bergantian datang, nge-cek Shaqeela, nganter sarapan dll. Wadduuuhhh..... Mata bener-bener udah beraaatt, kepala mulai puyeng. Meskipun tidur, sebentar-sebentar kebangun karena perawat yang datang silih berganti dilanjut dengan dokter visite, rasanya lumayanlah.... 

Hasil cek darah, Leukosit Shaqeela tinggi. Kesimpulannya ada gangguan pencernaan karena makanan yang nggak cocok atau salah makan. Satu-satunya yang dimakan Shaqeela yang berasal dari luar kemaren itu cuma jus alpukat. Tapi nggak tahu juga, apa bener jus alpukatnya yang nggak steril atau memang perutnya udah bermasalah sebelum itu. Najla juga minum jusnya and she is okay.
Bangun tidur pagi tadi, alhamdulillah Shaqeela udah lebih seger, udah ceria lagi. Berontak sih karena diiket infus. Tadinya minta selang infusnya dibuka. Tapi pelan-pelan dikasih tahu nggak boleh dibuka dulu biar nggak muntah lagi. Alhamdulillah ngerti dan nggak minta buka lagi. Cuma gerakannya mesti diperhatiin biar selangnya nggak ketarik.

Duh, Dek. Semoga nggak ada apa-apa yang merisaukan lagi ya... Tadi dokter anaknya udah bilang observasi dulu seharian ini. Kalo semuanya baik, besok udah boleh pulang. Semoga ya, Dek. Bunda udah nggak betah nih bobok di RS.

Dedek juga nggak betah kan di infus? Yuk cepet sehat, then we back home :)


uda bisa senyum :)

Sabtu, 28 Juni 2014

Food Combining

First day Ramadhan!

Seneng banget bisa ketemu ramadhan lagi. Apalagi bisa menjalani ramadhan ini lebih baik dari sebelumnya. Mulai dari niat untuk beribadah lebih baik ditunjang oleh kondisi fisik yang lebih baik. Kalo kita sehat insyaAllah ibadahnya juga lebih fokus kan ya...

So, yang membuat ramadhan ini istimewa, Bunda menjalani puasa hari pertama -hingga detik ini, semoga tetap begini hingga waktu berbuka tiba - yang insyaAllah tanpa keluhan fisik. Biasanya Bunda punya jam-jam bahaya. Yaitu antara jam 10-11 siang dan jam 4-5 sore. Dimana pada saat itu perut mulai terasa ga enak, mulai lapar, tenggorokan mengering minta dibasahi dan pikiran pun berkelana membayangkan menu balas dendam untuk buka puasa nanti. 

But today, semua rasa itu alhamdulillah tidak menyambangi. Kok bisa?
Ya bisa, karena Bunda sahur dengan makan sesuai petunjuk dalam Food Combining. Pernah denger tentang food combining? 

Food Combining itu bukan diet. Food combining adalah pengaturan pola makan yang mengacu pada sistem kerja tubuh, terutama sistem cerna. Food combining mencari tahu dulu apa yang dibutuhkan tubuh lalu mengonsumsi apapun yang sesuai dengan kebutuhan tubuh itu. Jadi kita bisa makan apapun sepanjang itu adalah yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk mengetahui apa saja yang diperlukan tubuh, kita harus tahu dulu cara kerja sistem cerna. Karena apapun yang kita makan itu akan diproses oleh sistem cerna demi mendapatkan nutrisi bagi tubuh.

Untuk jelasnya apa dan bagaimana silahkan baca buku-buku Food Combining. Paling gampang baca saja buku Food Combining karya Erikar Lebang. Bisa cari di Gramedia atau toko buku lain. 

Dengan mengatur pola makan sesuai petunjuk Food Combining, insyaAllah badan jadi lebih fit, sehat, seger, dengan bonus langsing hehe. Bunda bisa ngomong karena udah mengalami sendiri. Dulu, sebelum makan ala FC, abis sarapan perut rasanya begah, mata ngantuk, males ngapa-ngapain. Badan makin melar. Nanti Bunda cerita di postingan tersendiri ya tentang gimana Bunda bisa kenal FC. Oya, buat yang penasaran belum sempet beli buku FC, bisa join di FB grup Food Combining Indonesia. Di sana juga cukup banyak info tentang food combining dan bagaimana menjalaninya.
SALAM SEHAT! :)

 Ini lo bukunya :)

Senin, 23 Juni 2014

Selamat Jalan, Teguh

Berita duka hadir 4 juni lalu, selepas maghrib. Allah memanggil salah satu putra kesayangan kami, cucu tertua di klan Yahanda. Najla, Shaqeela dan semua adik sepupu biasa memanggilnya Bang Teguh.
 
Teguh, seperti namanya adalah anak yang teguh -- bersemangat, ceria dan lucu -- hingga akhir hayatnya. Teguh mengalami kelainan jantung sejak bayi, dan Allah maha besar mengijinkan dia untuk bersama kami dalam waktu yg lama, 23 tahun. Demi kesembuhan Teguh, mami-papinya yang adalah kakak Yahanda mengupayakan semua cara pengobatan hingga beberapa tahun lalu tim dokter di Malaka menyatakan mereka menyerah. Mereka tidak bisa melakukan tindakan apa-apa pada jantung Teguh. Masih menurut dokter itu, adalah mukjizat dimana Teguh bisa bertahan hingga dewasa, bisa menjalani kehidupan normal, sekolah hingga menyelesaikan kuliahnya bahkan sempat bekerja di salah satu Bank Swasta dengan kondisi jantung seperti itu.

Kami sekeluarga jarang bertemu Teguh, tapi paling tidak setiap mudik ke Padang kami selalu bertemu. Dalam setiap pertemuan, Teguh tetaplah Teguh yang menyenangkan dan suka bercanda. Tak sedikitpun terlihat sakit dirautnya, hanya tubuh yang terlihat kurus menandakan bahwa ia tidak sesehat senyumnya.
Sepanjang yang Bunda tahu, Teguh tidak pernah mengeluh akan sakitnya. Tidak pernah menampakkan derita pada orang lain. Tapi... dalam diamnya, Teguh menyimpan kepenatan, yang kemudian tergores dalam salah satu catatan di akun sosmednya. Tapi Teguh benarlah Teguh, risau hati tak ia biarkan berlama-lama menggelayut. Semangat selalu ada dalam dirinya. Seperti yang ia tuliskan pada catatan ini, catatan terakhir Teguh di facebook.

Jalanku Masih Panjang.

Wahai perasaan
Kau buat pagiku jadi mendung, soreku jadi kelam

Kau buat siangku jadi gelap,

dan malam semakin gulita

Kau buat beberapa menit lalu aku gembira, untuk kemudian bersedih hati

 
Wahai perasaan
Kau buat aku berlari di tempat

Semakin berusaha berlari, kaki tetap tak melangkah

Kau buat aku berteriak dalam senyap

Kau buat aku menangis tanpa suara

Kau buat aku tergugu entah mau apalagi

 
Wahai perasaan
Kau buat aku seperti orang gila

Mengunjungi sesuatu setiap saat, untuk memastikan sesuatu

Padahal buat apa?

Ingin tahu ini, itu, untuk kemudian kembali sedih

Padahal sungguh buat apa?

 
Wahai perasaan
Kau buat aku seperti orang bingung

Semua serba salah
  Kau buat aku tidak selera makan, malas melakukan apapun
Memutar lagu itu2 saja,

Mencoret2 buku tanpa tujuan

Mudah lupa dan ceroboh sekali

 
Wahai perasaan
Cukup sudah

Kita selesaikan sekarang juga

Karena,

Jalanku masih panjang

Aku berhak atas petualangan yang lebih seru

Selamat tinggal

Jalanku sungguh masih panjang....


17 Maret 2014

Benar sekali, Bang. Jalanmu masih panjang, sesungguhnya jalanmu belumlah terhenti.
Justru Bang Teguh telah melanjutkan jalan lebih dulu dari kami. Semoga perjalananmu menyenangkan hingga ke tempat abadi.
Selamat jalan Bang Teguh. Kami akan sangat merindukanmu. Maafkan Tante, Om dan Adik-adik tidak bisa hadir untuk mengantarkan Bang Teguh ke peristirahatan. Tapi tak putus doa kami panjatkan, semoga Allah menerima semua amal ibadah dan menempatkan Bang Teguh disisi-Nya. Aamiin ya rabbal 'alamiin....


 

TRAVEL AROUND AND STAY FOR A WHILE Template by Ipietoon Cute Blog Design